Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengumumkan perluasan operasi militer di Gaza, Palestina, dengan tujuan menyita wilayah yang luas dan meneruskannya ke dalam zona keamanan Israel. Operasi tersebut melibatkan pengusiran besar-besaran penduduk Gaza dari zona pertempuran, tanpa rincian tertentu.
Rincian Operasi Militer Israel di Gaza:
-
Tujuan Utama: Menghancurkan infrastruktur teror dan membersihkan wilayah dari kelompok yang dianggap sebagai teroris.
-
Perubahan Zona Keamanan: Wilayah yang direbut akan dimasukkan ke dalam zona keamanan Israel.
Pengaruh Perluasan Operasi Militer:
-
Pengumuman Evakuasi: Penduduk di wilayah Rafah selatan Gaza diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka dan pindah ke utara.
-
Ancaman Serangan Darat Besar: Rencana sebelumnya menyebutkan kemungkinan pengiriman puluhan ribu tentara untuk menduduki sebagian besar wilayah Palestina.
Eskalasi Konflik Terkini:
-
Korban Sipil: Sedikitnya 17 orang tewas dalam serangan udara Israel, termasuk wanita dan anak-anak yang berlindung di Rafah.
-
Kondisi Kemanusiaan: Persediaan makanan di Gaza hampir habis, sementara ratusan warga Palestina tewas sejak dilanjutkannya serangan Israel.
Upaya Mediasi:
-
Mesir dan Qatar: Mengupayakan gencatan senjata, meskipun usulan untuk membebaskan lima sandera dalam pertukaran belum disetujui oleh Israel.
-
Tuntutan Masyarakat: Sebagian besar masyarakat Israel menyerukan kesepakatan pembebasan sandera sebagai jalan untuk mengakhiri konflik.
Latar Belakang Konflik Gaza:
-
Serangan Balasan: Israel meluncurkan operasi besar-besaran sejak Oktober 2023 sebagai tanggapan atas serangan Hamas.
-
Dampak Blokade: Puluhan ribu warga Gaza tewas, ratusan ribu terluka, dan jutaan mengungsi akibat serangan serta dampak blokade yang mengakibatkan krisis kemanusiaan.
Upaya untuk menghidupkan kembali gencatan senjata dan rencana operasi militer skala besar menggambarkan situasi tegang di wilayah tersebut, sementara masyarakat internasional menyaksikan perkembangan konflik yang terus berlanjut.